Yogyakarta, Departemen Pendidikan Nonformal Universitas Negeri Yogyakarta melalui program pengabdian masyarakat melaksanakan “pelatihan kepemanduan Live In” di Kampung Emas (Elok, Mandiri, Aspiratif,m dan Sejahtera). Program ini merupakan program pengabdian yang dilaksanakan oleh tim pengabdi yang terdiri dari Prof. Dr. Sujarwo, Dr. Tristanti dan Fitta Ummaya Santi, M.Pd. Kegiatan berlangsung pada 5 Agustus 2025 beralamatkan di Jalan Jogja-Wonosari KM 27 Plumbungan, Putat, Kec.Patuk Kab. Gunung Kidul. Program ini dihadiri langsung oleh perwakilan kalurahan putat, Dukuh dari Plumbungan dan Dinas Pariwisata Gunung Kidul.

Kegiatan diawali dengan pembukaan dilanjtkan sambutan yang disampaikan oleh Dr. Tristanti. Beliau menyampaikan bahwa program ini berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk memberikan motivasi bagi para pemandu lokal serta memberikan peluang bagi pemandu kampung emas untuk mendapatkan berbagai fasilitas dari dinas termasuk pelatihan sertifikasi pemandu.

Pelatihan kepemanduan wisata ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta dalam bidang kepemanduan wisata. Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Gunungkidul, bapak Sukrianto Desa wisata Kampung Emas memiliki potensi wisata yang kompleks, oleh karena itu dibutuhkan pemandu wisata yang bermacam macam, seperti wisata umum, pemandu wisata kuliner, homestay, pemandu wisata lokal, dan pemandu wisata mancanegara. Ada beberapa Langkah dasar yang perlu diperhatikan dalam dasar dasar kepemanduan yaitu a) 3S (Senyum,Salam, Sapa); b) Menyampaikan informasi: disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, disesuaikan dengan rute perjalanan, tidak diulang-ulang, disesuaikan dengan kondisi dan waktu yang tepat; c) Menginformasikan sedemikian rupa seperti filosofi makanan tradisional, budaya adiluhung disampaikan ke tamu; d) Tanyakan kebutuhan; e) Menyajikan informasi yang mutakhir, akutat dan relevan.; f) Berinteraksi dengan wisatawan; g) Pengetahuan dan keterampilan.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata bapak Hari Susanto S.T,M.Eng sebagai narasumber juga mengatakan bahwa Putat termasuk desa wisata yang maju, oleh karena itu harus ada semangat daru warga lokal untuk melestarikan wisata di desa putat. Desa putat juga pada tahun 2020 mendapatkan penghargaan sebagai salah satu desa wisata maju di Indonesia. Konsep Live In Tourism ini mengajak wisatawan baik lokal maupun mancanegara tinggal Bersama warga sekitar dan ikut mengalami langsung kehidupan warga sehari hari baik dalam interaksi sosial budaya maupun kegiatan ekonomi lokal masyarakat sekitar. Wisata Live In ini menawarkan pesona pedesaan desa putat yang asri dan rimbun di kelilingi bebukitan yang hijau dan angin sejuk sepanjang hari menjadikan desa ini salah satu destinasi wajib bagi wisatawan yang ingin melipir untuk menghilangkan rasa ramai dari tengah kota.

Dalam arahan sebagai bentuk penguatan dari program pelatihan Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd Mengatakan “Penting untuk mempromosikan Kampung Emas, karena Spot-Spot disini bisa dipublish, bisa digunakan sebagai tempat kegiatan mahasiswi untuk meramaikan. Apalagi ada nama IKA UNY (Ikatan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta) akan sangat disayangkan apabila kampus tidak menyelenggarakan kegiatan di kampung emas. Selain support dari UNY dari pemerintah juga sangat penting. Harapannya dengan adanya support yang besar ini bisa mengobarkan semangat kampung emas putat untuk terus mengembangkan dan mempromosikan wisata disini”.